Assalamualaikum, sudah baca profil UNIVERSITAS IBRAHIMY? Minat mau kuliah disini? bingung pilih jurusan? banyak lo jurusan di UNIB ini, yang pastinya gak kalah keren sama kuliahan di luar sana. Meski dibawah naungan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah pelajaran tetep sama dan gak akan kudet  dari dunia luar sana. Masih ragu? Beneran? Dapet ilmu umum juga dapet ilmu agama lho.
Terdapat 14 Prodi dibawah naungan Kementerian Agama, yaitu.
  1. Prodi Muamalat atau Hukum Ekonomi Syari’ah (S1)
  2. Prodi Ahwal al-Syakhsiyyah atau Hukum Keluarga Islam (S1)
  3. Prodi Pendidikan Agama Islam (S1)
  4. Prodi Pendidikan Bahasa Arab (S1)
  5. Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S1)
  6. Prodi Tadris Matematika (S1)
  7. Prodi Tadris Bahasa Inggris (S1)
  8. Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (S1)
  9. Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (S1)
  10. Prodi Ekonomi Syari’ah (S1)
  11. Prodi Manajemen Bisnis Syari’ah (S1)
  12. Bisnis Akuntansi Syari’ah (S1)
  13. Prodi Pendidikan Agama Islam (S2)
  14. Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (S2)

Juga terdapat 14 Prodi dibawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi, yaitu:
  1. Manajemen Informatika (D3)
  2. Budidaya Perikanan (D3)
  3. Pengolahan Hasil Perikanan (D3)
  4. Kebidanan (D3)
  5. Ilmu Komputer (S1)
  6. Sistem Informasi (S1)
  7. Teknologi Informasi (S1)
  8. Arsitektur (S1)
  9. Farmasi (S1)
  10. Teknologi Hasil Perikanan (S1)
  11. Pendidikan Bahasa Inggris (S1)
  12. Psikologi (S1)
  13. Hukum (S1)
  14. Akuntansi (S1) 
sumber : http://sukorejo.com/2018/02/27/Mau-Kuliah-di-Universitas-Ibrahimy-Tinggal-Pilih-28-Prodi-ini.html






Profil

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo pada tanggal 14 Maret 1968 mendirikan suatu lembaga Pendidikan Tinggi dengan nama Universitas Ibrahimy. Pada awalnya hanya dibuka satu fakultas, yaitu Fakultas Syari’ah dan baru mendapat status Diakui pada tanggal 1 Pebruari 1972 dengan SK Menag. RI. Nomor 10 Tahun 1972.
Dalam perkembangannya pada tanggal 25 Juli 1988, Universitas Ibrahimy berubah nama menjadi Institut Agama Islam Ibrahimy berdasarkan surat edaran dari Dirjen Bimas Islam Departemen Agama RI. Nomor E.III/PP.009/A.2/3041/88, tentang perubahan nama PTAIS dan penetapan jurusan.
Sebagai Perguruan Tinggi yang bernaung di bawah Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo IAI Ibrahimy tidak dapat dilepaskan dari visi, misi dan tujuan penyelenggaraan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Oleh sebab itu, setiap lulusan Perguruan Tinggi Ibrahimy selain dibekali dengan kompetensi keilmuan, juga diwajibkan memiliki tiga kompetensi kepesantrenan yaitu : kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik, memahami kitab kuning sesuai dengan jenis dan tingkat keahliannya dan Ahklakul Karimah.
Saat ini, Institut Agama Islam Ibrahimy telah memiliki tiga fakultas, yaitu; Fakultas Syari’ah, Fakultas Tarbiyah, Fakultas Dakwah dan Program Pascasarjana, yang kesemuanya telah ter-AKREDITASI BAN PT DEPDIKNAS. Mulai tahun 2008 sampai tahun 2014, IAI Ibrahimy oleh Kementerian Agama RI dipilih dan ditetapkan sebagai Center of Excellence PTAIS di Indonesia dalam bidang Kajian Fiqh Klasik dan Kontemporer. dan pada tahun 2011 program Pascasarjana IAI Ibrahimy Sukorejo juga mendapat kepercayaan dari Kementerian Agama RI untuk menjadi pelaksana dan pengelola Beasiswa Study lanjut (S.2) program Kader Ulama’.



Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah

Awalnya areal Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo adalah hutan belantara yang membentang dari Gunung Baluran sampai wilayah Asembagus. Hutan belantara itu dikenal sangat angker karena disamping dihuni oleh binatang buas, juga dedemit. Saat itu penduduk tidak ada yang berani memasuki hutan tersebut.
Pada tahun 1328 H / 1908 M, Kiai Syamsul Arifin —– atas saran Habib Hasan Musawa dan Kiai Asadullah —– dibantu putranya, As’ad dan beberapa orang santri yang menyertai dari Madura, membabat dan merambah hutan tersebut untuk didirikan sebuah pesantren dan perkampungan.
Upaya keras Kiai Syamsul Arifin akhirnya terwujud. Berdirilah sebuah pesantren kecil yang hanya terdiri dari beberapa gubuk untuk difungsikan rumah, musalla dan asrama santri yang waktu itu hanya beberapa orang.
Sejak tahun 1914, pesantren kecil itu berkembang bersamaan dengan datangnya para santri dari wilayah sekitar Karesidenan Besuki. Tahun itu pula kemudian dijadikan tahun berdirinya Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah. Setiap perayaan ulang tahun selalu dirujuk pada tahun itu.
Perkembangan selanjutnya, Desa Sukorejo yang letaknya 7 kilometer sebelah timur Asembagus (30 km arah timur kota kabupaten Situbondo) tidak hanya berdiri sebuah pesantren, masyarakat pun mulai berdatangan untuk kemudian menetap di desa itu. Hutan yang telah dirambah itu pun berkembang menjadi areal pertanian ladang dan kebun yang hasilnya mulai bisa dirasakan penduduk. Pergaulan penduduk dengan pesantren pun berlangsung harmonis.
Kiai Syamsul Arifin sendiri selain mengasuh beberapa santri, juga membantu masyarakat khususnya dalam memberikan pertolongan pengobatan dan hajat masyarakat lainnya. Dan lambat laun nama Kiai Syamsul Arifin mulai dikenal hingga ke berbagai daerah, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, pertambahan santri mulai tampak.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, Pesantren Sukorejo tidak hanya menjadi pusat belajar, tapi juga sebagai pusat perjuangan kemerdekaan. Para pejuang banyak ditampung di pesantren, sekaligus sebagai markas penyusunan strategi melawan penjajah.
Ketika itu proses belajar mengajar baru bisa dilaksanakan melalui sistem sorogan dan bandongan, hingga kemudian Kiai As’ad yang menggantikan Kiai Syamsul Arifin setelah beliau wafat pada tahun 1951, sistem belajar mengajar dan pendidikan mulai dikembangkan ke sistem klasikal dengan didirikannya berbagai lembaga pendidikan, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, SD, SLTP, SLTA sampai perguruan tinggi.
Dalam upaya mewujudkan pendidikan modern sesuai kebutuhan zaman, berbagai lembaga pendidikan kejuruan dan keahlian pun didirikan, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Lembaga Kader Ahli Fiqh Ma’had Aly dan Madrasatul Qur’an sebagai lembaga kajian dan pendalaman ilmu-ilmu Al Qur’an. Termasuk lembaga ekonomi Koperasi. Lembaga-lembaga informal seperti kursus dan pelatihan juga turut mewarnai perkembangannya.

    Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).[1]
    Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan
    Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi.[2] Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI). ".[3] Beberapa bidang modern yang muncul dari teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika''Cloud Computing'', sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.

    TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputersistem informasiperangkat keras komputerbahasa pemrograman, dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas.
    TI melakukan berbagai fungsi (TI Disiplin/Kompetensi) dari meng-instal Aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan basis data informasi. Beberapa tugas yang TI lakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, basis data dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan .
    Pada masa lalu, para (Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi) dan Asosiasi untuk mesin komputasi telah bekerjasama untuk membentuk akreditasi dan standar kurikulum [4] untuk program degrees di Teknologi Informasi sebagai bidang studi dibandingkan [5] dengan Ilmu Komputer and Sistem Informasi. SIGITE (Special Interest Group for IT Education)[6] adalah kelompok kerja ACM untuk mendefinisikan standar ini. Pendapatan layanan TI di seluruh dunia sebesar $ 763.000.000.000 pada tahun 2009.[7]


    Sejarah

    Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak bertahan secara lama karena Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas.
    Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
    Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
    Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radiotelevisikomputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.